Wednesday, January 26, 2011

A Thankful Spirit

Udah jam 11 pm tp ga bisa tidur :-( thinking about so many things. Especially about my life, about my little family. Beberapa hari ini mendengar dan melihat cerita atau yah bisa dibilang realita hidup dari beberapa keluarga dan semua punya problemanya masing-masing. Dan gue sendiri memiliki problema keluarga gue sendiri.

Beberapa hari atau kurang lebih 2 minggu ini komsel sedang ngebahas tentang keuangan, gimana cara kita mengatur keuangan keluarga kita. Kita belajar tentang budgeting, memiliki keuangan yang terencana, gimana supaya kita bisa punya investasi juga. Wah kita semua kaget waktu kita bikin pengeluaran kita per bulan, hampir semuanya pas-pasan (dlm arti lain ga bisa nabung) bahkan ada yang defisit hahahahaha.... Betapa kagetnya kita waktu kita lihat pengeluaran kita habis untuk apa saja. Untuk keluarga kami sendiri, kami merasa kami SANGAT PERLU mengatur kembali keuangan keluarga, belajar untuk mencukupkan diri, dan disiplin terhadap budget yang sudah kita  buat. Terus terang aja, issue keuangan ini selalu menjadi bagian yang paling ga gue suka, karena gue selalu merasa ini adalah sesuatu yang menjadi masalah dalam keluarga gue (bagi diri gue secara khususnya). Seringkali gue merasa kurang, tidak cukup, tidak terpenuhi dan kurang bahagia karena uang. Seringkali gue ga bisa bersyukur karena gue merasa gue harusnya bisa menghasilkan lebih dan bisa menggunakan lebih juga :-) (gue merasa ini adalah salah satu hal yang Tuhan banyak ajar buat gue dan gue masih struggling dan blm menang dalam hal ini). Banyak kali gue ngebandingin hidup gue dengan orang2 yang "kelihatannya" lebih berlimpah secara materi dan mereka bisa melakukan apa saja yang mereka butuhkan dan inginkan, bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan.

Gue lebih banyak bertanya "kenapa gue tidak seperti orang yang berkelimpahan" daripada gue "bersyukur" karena gue udah memiliki lebih daripada kebanyakan orang yang tidak punya. Bahkan beberapa hari yang lalu pun masih sempet ngalamin masalah yang berhubungan dengan "uang" dengan hendry.

Lalu waktu gue lagi baca buku "Created to be his help meet" nya Debi Pearl, ada chapter tentang A Thankful Spirit. Di situ dibilang A wise woman sets a joyful mood in her home. Through laughter, music, and happy times, she creates a positive attitudes in her children. She knows that a lighthearted home relieves her husband of stress. Di dalam chapternya pada bab yang pertama ditulis seperti ini, "You might be one of the women who often complains about her family's lowly financial state and how she must "do without" because her husband "cannot support the family decently". This downcast, unthankful attitude is a dishonor to God and an attack upon your husband's ego. If you ever been guilty of this attitude, now is the time to say "Never Again". :-)

Gue merasa tertegur dengan paragraf di dalam buku itu, dan gue merenung dan gue merasa itu adalah diri gue, gue seringkali seperti itu. Dan masalahnya adalah dalam diri gue. Gue bersyukur sama Tuhan karena Dia udah bukain gue tentang hal ini dan gue mau berusaha untuk bilang never again. Gue emang ga secara frontal menyalahkan hendry dan bilang dia ga mampu membiayai keluarga kami. Sebenarnya tidak seperti itu, justru permasalahannya adalah rasa tidak cukup, feeling of discontentment. DISCONTENTMENT IS NOT A PRODUCT OF CIRCUMSTANCES; IT IS THE STATE OF THE SOUL. And I'm totally agree with that statement! Emang rasa tidak puas itu bukan disebabkan oleh keadaan, tapi itu emang lahir dari jiwa kita.

Gue sadar banget kalo gue emang banyak merasa tidak puas, menyalahkan situasi dan keadaan dan berharap keadaan berubah sehingga gue bisa lebih puas. Sighhhh....... Gue sadar kalo itu ga akan mungkin terjadi kalo tidak lahir dalam diri gue. My hubby often said "Aku ga mau jadi orang yang kaya, banyak uang dan aku tau kalo Tuhan juga ga akan kasih aku berlimpah dalam materi. Kalo aku belum belajar kata puas dan bisa merasa cukup dengan yang ada, Tuhan tidak akan pernah memberikan itu untuk aku dan aku juga tidak akan mau jika aku belum belajar kata puas dan cukup". Yeah gue sadarlah kalo itu benar. Gue seringkali bilang sama dia, "emang apa salahnya dengan banyak uang? kalo kita bisa menggunakan uang itu untuk bantu orang yang membutuhkan dan memberi kepada orang lain". Gue merasa sudah bisa bersyukur dan merasa puas, tapi sebenarnya tidak. Dan Tuhan berulang kali ajar gue dalam hal ini, dan masih tetap mengajar gue sampai saat ini. Jujur aja sedikit susah emang untuk selalu merasa cukup dan puas sehingga bisa bersyukur dengan keadaan. Tapi gue bertekad untuk mau belajar dan mau taat sm Tuhan, gue mau jadi help meet untuk my hubby dan mau menjadi teladan untuk kenzie juga.

Gimana caranya? Harus latihan. Gue harus latihan untuk bersykur dan bersukacita setiap hari, harus latihan untuk merespon secara positif terhadap setiap hal. Learn to enjoy life. Practice to be thankful and smile.

"But the fruit of spirit is love, joy, peace, longsuffering, gentleness, goodness, faith, meekness, temperance: againts such there is no law" (Galatian 5: 22-23)

Tuesday, January 11, 2011

Kenzie's 1st day at school!!!

Setelah sekian lama menunggu akhirnya tibalah hari yang sangat dinanti-nantikan oleh kenzie :-) hari ini adalah hari pertamanya kenzie masuk sekolah. Wah dia seneng banget... kayanya udah ga sabar banget mau masuk sekolah, entah apa yang dinantikan oleh kenzie.
Dari waktu gw dan hendry dateng buat nanya2 tentang sekolah buat dia, dia udah ga sabar dan nanyain terus. He keep saying: "kenzie want go to school" dari semangat nyari tas buat sekolahnya dia, sampe kalo lewat ke arah "calon sekolahnya" itu dia bisa langsung inget ini kan mau ke school... hahahaha

Lucu banget sebenarnya, karena sewaktu dia usia 2 tahun gw sempet bawa dia ke trial ke salah satu sekolah di kisaran kelapa gading juga. Nah waktu itu dia kelihatannya belum siap dan ketika ditanya mau sekolah atau ga, dia bilang ga mau. Nah waktu itu kita berkesimpulan emang dia belum siap dan ga suka pergi ke sekolah, padahal sebenarnya waktu di kelas gw liat dia menikmati juga.

Tapi, itulah.... seperti yang gw tulis di blog sebelumnya. emang buat segala sesuatu itu ada waktunya..... gw juga ga akan maksain ken kalo dia emang belum siap untuk sekolah.

Hari pertama (ya hari ini), sempet was2 juga takutnya dia nangis n nyariin kalo gw ga masuk ke dalam kelas. Banyak banget seh kekuatiran gw, pertama ya masalah dia nyariin n bakalan nangis kao gw ga ada sama dia. Kedua, masalah makan. karena di sekolahnya ini tiap seminggu sekali disediakan snack dr sekolah bisa macem2 karena tujuannya untuk memperkenalkan anak jenis2 makanan sehat. Gw kuatir banget kenzie ga mau makan makanan yg dikasih di sekolah, karena kan dia susah makan n picky apalagi kalo dah ketemu sayur n buah. susaaaaah bgt. Ketiga, takut dia ngompol (kalo di rumah dia udh biasa ngmong sm gw) cuma takut kalo di sekolah dia ga berani ngmng sm teachernya. Yah seputar itulah...

Makanya, waktu kita di mobil pas berangkat anter dia. Gw dah pesan2 sama dia:
- Ken, nanti mama wait outside yah. You have to obey to your teacher and do not crying
- Ken, if your teacher give you food or drink, you have to try to eat that like all your friends do
- and the last, if you wanto to pee or poop, you must tell your teacher OK???
hahahaha, pesannya cuma 3 itu doang :-) dan dia bilang ok semua. Semoga benar2 dilakukan.....

Tapi,
Ternyata semua kekuatiran gw ga terbukti! hari pertama ini dilalui dengan banyak hal positif dan kenzie dapat komentar yg positif dari teachernya di buku penghubung.
Pertama, kenzie ga nyariin gw (apalagi nangis). Dia benar2 menikmati kalo gw perhatiin dari one way mirror.
Kedua, kenzie makan jus jambu yang dikasih oleh teachernya (padahal kalo di rmh dia harus gw paksa buat minum jus2an)
Ketiga, dia bisa ngomong ke teachernya kalo dia mau pee. It's very good start! two tumbs up for kenzie.... yeaaaay!


So proud of you my Kenzie-Boy, semoga saja dia bisa enjoy dan menikmati hari2 dia berinteraksi dan belajar di sekolah. Tentu saja gw ga akan lepas tangan dan berhenti menjadi guru yang sesungguhnya buat kenzie. Sekolah hanya menjadi sarana dan fasilitas tambahan buat kenzie belajar, tapi sekolah kenzie adalah di rumah sama mama papa. Gurunya kenzie ya kita orangtuanya :-) and as a teacher, I'm so proud of you :-)