Thursday, August 11, 2011

Welcoming Baby: Ketika bayi menangis.........

Sebelumnya sorry banget sama ibu-ibu yang udah nungguin postingan tangisan bayinya... Gue udah janji harus ditepati yaaah... Semoga memberikan manfaat buat ibu2 semuanya

Bayi itu sebelum bisa ngomong cuma bisa nangis dan nangis. Semua yang dia mau cuma 1 bahasa aja nangis. Tapi tangisan bayi itu bukan melulu berarti dia butuh makan/nyusu. Kalo mungkin ibu-ibu dengan pola pengasuhan orangtua kita jika melihat bayi nangis sedikit langsung diberikan susu, walaupun baru 1/2 jam jika bayi menangis, diberikan susu lagi. Walaaaaah tu bayi lama2 taunya kalo nangis itu makan/nyusu aja. Dan kalo "apa yang membuat dia nangis" nya itu ga dipenuhi, ya dia bakalan nangis terus kan? Tapi ga heran mungkin karena ketidaktahuan kita ibu-ibu (khususnya ibu baru), kita juga mempraktekkan hal yang sama terhadap bayi kita..

Hati-hati terhadap pemberian susu yang terlalu sering, itu akan menimbulkan dampak yang kurang baik terhadap anak. Anak akan belajar bahwa makanan/susu merupakan sumber kenyamanan dan bukanlah ibunya. Hal inilah yang cukup banyak menerangkan mengapa banyak sekali orang dewasa yang apabila stres akan lari kepada makan. Ibu-ibu harus menyadari, baik ketika anda menghentikan tangisan bayi dengan memberikan makanan setiap kali ia menangis maupun dengan menggendong bayi sepanjang hari untuk mencegahnya menangis. Bayi yang dibiarkan terus menerus makan, yang digendong sepanjang hari, dan yang tidur bersama ibunya di malam hari, memang jarang menangis. Hal itu adalah benar. Akan tetapi, itu bukan merupakan hasil dari latihan, cinta kasih, dan perasaan aman. Bayi yang demikian jarang menangis karena filosofi pengasuhan tersebut mencoba menekan semua tangisan. Dengan demikian, penekanan lebih kepada pengurangan tangisan bayi ketimbang mengajarkan anak kebiasaan tidur dengan baik. Cobalah meletakkan bayi "manja"di tempat tidurnya sendiri maka hampir dapat dipastikan terjadi tangisan yang nyaring.

Jadi sebenarnya bayi nangis itu karena apa saja? Ada beberapa jenis tangisan bayi:

1. Tangisan normal
  • Tangisan lapar (ini biasanya terjadi sebelum menyusui, ketika memang anak belum diberikan susu)
  • Tangisan mengantuk (biasanya terjadi setelah waktu main dan ketika hendak tidur)
  • Menangis sebelum sore hari/sebelum tidur malam. Pada umumnya bayi mempunyai saat-saat tertentu di mana ia rewel. Waktu rewel ini sering terjadi di sore hari. Tidak ada alasan yang mencemaskn untuk bayi-bayi ini, mengapa mereka rewel. Hampir kebanyakan orangtua mengalami masalah ini.
  • Tangisan pipis/buang air besar
2. Tangisan yang memerlukan perhatian

     Biasanya hal ini terjadi di luar rutin (di luar kebiasaan)
  • Tangisan terjadi selama menyusui. Yang harus dilakukan adalah mengecek aliran asi, mengecek apakah botol susu dalam posisi yang benar, alirannya cukup baik. Mungkin saja bayi belum cukup kenyang atau tidak makan dengan cukup kenyang.
  • Beberapa saat setelah menyusui. Coba ibu cek, apakah ibu mengkonsumsi makanan yang di luar kebiasaan sehingga menimbulkan rasa kembung/tidak enak pada perut bayi. Cobalah untuk mensendawakan bayi, mungkin saja ada udara yang terperangkap. Cek kualitas susu ibu.
  • Ketika bayi terbangun beberapa kali dari tidurnya yang lelap. Cek AC atau suhu dalam ruangan, usahakan agar tidak menggunakan AC terlalu sering/terlalu dingin.
  • Alasan lain: Bayi sakit, pindah ruangan (situasi baru), dsbnya.
Bagaimana kita meresponi tangisan bayi kita:
  1. Mendengar, seperti apakah tangisan bayi kita. Biasanya ibu akan cukup dapat membedakan tangisan bayi yang lapar, pipis, atau tangisan ketika ingin tidur, dll.
  2. Berpikir dengan jernih, jangan panik.
  3. Minta hikmat dari Roh Kudus
  4. Bertindak
Berapa lama sebenarnya bayi boleh menangis? Selama kita tahu yang terbaik untuk bayi kita. Hal ini dalam arti bukan tangisan yang membutuhkan tindakan dengan segera (makan/buang air besar). Karena ada tangisan bayi yang hanya memerlukan kenyamanan dan perhatian kita saja. Maka dari itu perlu sekali hikmat untuk dapat membedakan tangisan bayi.

Kapan saya harus memeluk dan membujuk bayi saya???

Anda tentu saja setiap hari sering memeluk bayi anda. Ketika anda menyusui, anda pasti akan menggendong dan memeluk mereka, itu adalah hal yang wajar. Manjakanlah bayi anda. Ayunlah dia dalam pelukan anda dan nyanyikanlah nyanyian-nyanyian kepada mereka. Senang atau tidak bayi memerlukan perhatian. Setiap kita juga menyukai hal itu. Namun harus dipahami bahwa menggendong terus menerus bayi rewel akanlah sangat merugikan.

Orangtua seharusnya membujuk bayi apabila perlu. Namun perlu selalu diingat, jenis bujukan seperti apa yang harus saya berikan kepada bayi saya saat ini? Mengganti popok mungkin sudah cukup bagi bayi yang mengompol. Memberinya makan ketika ia lapar, itu sudah cukup. Memeluknya akan menghibur bayi yang terkejut dan menidurkannya akan melegakan bayi yang lelah. Seorang bayi dapat menerima penghiburan dengan berbagai cara dan dari berbagai orang.

Memang pada awalnya mungkin ibu-ibu akan mengalami kesulitan untuk membedakan, namun ini adalah proses untuk kita mengenali bayi kita. Setiap bayi akan berbeda-beda dalam tangisannya. Seperti contoh, anak saya Kenzie ketika ia masih bayi. Ketika hendak tidur dia biasanya akan menangis dan merengek selama kurang lebih 10-15 menit, setelah itu ia akan tertidur. Jadi jika kenzie sudah selesai menyusu, dan sudah bermain selama kurang lebih beberapa menit, dia biasanya akan mulai rewel dan mulai ngantuk. Maka saya hanya menaruh kenzie di ranjangnya dan ia akan menangis beberapa saat dan tertidur. Tidak perlu panik dan mengayun-ayun kenzie karena pada waktu itu saya punya komitmen untuk tidak membiasakan kenzie dengan ayunan.

Menjadi orangtua memanglah menyenangkan dan sekaligus tidaklah mudah. Karena itu kita harus selalu mencari hikmat dan berdoa kepada Tuhan bagaimana kita menangani bayi kita. Yang terpenting, kita harus tetap tenang, dan saling membantu dengan suami akan sangat menolong kita dalam mengasuh dan mendidik anak-anak kita.

Semoga bermanfaat, Tuhan memberkati!!!

3 comments:

  1. bgs ci... gue dgrin mp3 sesi tangisan bayi parenting life kok ga selengkap ini infonya ?hehehe....
    but its really true, kalo baby nangis gak harus DI OFFER nenen terus.. baby butuh main en stimulasi juga. nangis bukan brarti laper.
    btw busway soal nidurin anak, gue skrg sangat2 nikmati loh, timmy uda tired, tinggal taruh di ranjang, kasih empeng, tepok2 pantat, 5-10 mnt kmdian dia bobo ASAL LAMPU GELAP dan GAK BERISIK. gue uda gak stressful kayak dulu gendongin dia terussss.... puji Tuhan haleluya dah!

    ReplyDelete
  2. Hahahhaa, iya emang gendongin bayi itu paling capek tp yg paling penting kita mengajarkan anak kita utk tidak menggantungkan rasa amannya pada gendongan atau kehadiran ortu, tp perlahan-lahan mereka belajar bahwa walopun orangtua ga ada sm mereka tetap mrk bs merasakan aman. nanti makin gede makin kelihatan buahnya li :-)

    ReplyDelete
  3. salam kenal mba...seneng bisa mampir di satu lagi blog Ibu Rumah Tangga,anak saya sekarang jelang 2 thn 7 bln, Keiko sekarang gak serewel dulu, tapi...lasaknya makin jadi, tetep nangis..bukan tangis lapar memang, lebih kecari perhatian, dari dulu jg Keiko..kalo nangis bukan krn lapar, krn biasanya jam jam makan dan susu sudah saya penuhi, jadi lebih ke minta perhatian,hanya saja, ketika memberi perhatian kita juga harus bijaksana jgn sampe keterlaluan, saya merasakannya karena Keiko hrs nangis dan berteriak agar keinginannnya tercapai, tp berhubung dia sudah "besar" saya sudah memberlakukan larangan , serta punishment dan reward. Beberapa mingu ini dia lumayan agak tenang, dan bisa lebih diberi tahu

    ReplyDelete